#SIP - SOFTSKILL - SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Softskill – Sistem Informasi Psikologi



1. Pengertian Sistem dan Informasi

A. Sistem



       Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jerry Fitsgerald, Ardra F. Fitzgerald, & Warren D Stakkings, Jr ,1981).

       Sedangkan menurut Jogiyanto (2005), sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

       Pengertian sistem menurut Jeperson (2014), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu.

        Berdasarkan definisi-definisi diatas bisa disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan dari suatu prosedur-prosedur yang berhubungan, yang merupakan kumpulan-kumpulan elemen yang saling berhubungan untuk melakukan tujuan tertentu.


B. Informasi



       Sedangkan untuk pengertian informasi, menurut Davis (2002), informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata atau yang daoat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau yang akan datang.

     Menurut Jeperson (2014), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

       Menurut Gordon (2002), informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata untuk suatu keputusan. 


       Berdasarkan definisi-definisi diatas bisa disimpulkan bahwa infromasi adalah sebuah data yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk yang lebih penting, berguna, dan berarti bagi penggunanya dengan nilai yang nyata.


2. Pengertian Sistem Informasi Psikologi


A. Sistem Informasi



     Menurut Robert & Davis (1983), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan  kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

  
          Menurut Atyanto (2014), sistem informasi adalah suatu prosedur yang memiliki hubungan dengan operasi yang bersifat klerikal yang melibatkan lebih dari satu aspek bahkan beberapa aspek.
         
                 Menurut James A, O’Brien (1999:9), sistem informasi adalah suatu kombinasi antara             manusia, perangkat keras, jaringan komunikasi, dan sumber data yang terorganisir, yang                     dikumpulkan, dirubah, dan infromasi disebarkan dalam sebuah organisasi.

               Berdasarkan definisi-definisi diatas bisa disimpulkan bahwa  sistem informasi adalah suatu       jaringan data yang terdiri dari prosedur-prosedur yang saling         berhubungan, dengan tujuan           pengolahan data yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu,           yaitu data menjadi                 informasi yang mudah dan berarti bagi penerimanya.



B. Psikologi


 


          Menurut Drever (1960),  psikologi merupakan cabang ilmu sains, psikologi didefinisikan dengan berbagai cara, berdasarkan metode tertentu dengan pendekatan yang mengadopsi studi lapangan dengan tujuan psikologi manusia.


       Menurut Wundt (dalam Davidoff, 1981), psikologi merupakan ilmu tentang kesadaran manusia. Para ahli psikologi akan mempelajari proses-proses elementer dari kesadaran manusia tersebut.


          Menurut Walgito (2004), psikologi merupakan ilmu yang membicarakan tentang jiwa. Akan tetapi karena jiwa itu sendiri tidak Nampak, maka yang dapat dilihat atau diobservasi adalah perilaku atau aktivitas yang merupakan manifestasi dari kehidupan jiwa tersebut.

               Berdasarkan definisi-definisi diatas psikologi merupakan cabang dari ilmu sains, yang              membahas kesadaran manusia, dengan melihat dari aktivitas dan perilaku-perilaku yang tampak          yang merupakan manifestasi dari jiwa manusia.


3. Arsitektur Komputer



       Menurut William Stallings (2000), arsitektur komputer menunjukan arsitektur klaster yang khas. Komputer terhubung oleh beberapa LAN berkecepatan tinggi atau perangkat keras (switch). Setiap komputer dapat beroperasi secara independen, selain itu perangkat lunak yang terpasang di setiap komputer berfungsi mengaktifkan operasi.

       Menurut Soepono (1995), arsitektur komputer cenderung pada kajian atribut-atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer.

       Menurut Raymond, dan George (2008), arsitektur komputer merupakan sebuah arsitektur pada perangkat-perangkat keras, baik merupakan sekumpulan prosesor komputer dan alat-alat input maupun output pada komputer.

       Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa arsitektur komputer merupakan sebuah kerangka yang menguhubungkan atribut-atribut pada suatu sistem komputer, yang mencakup perangkat keras, perangkat lunak, ataupun sekumpulan prosesor pada sebuah komputer.




4. Struktur Kognisi Manusia



       Menurut Piaget struktur kognitif anak lebih terartikulasikan. Bahwa cara berfikir anak bukan hanya kurang matang karena kurang pengetahuan tetapi karena berbeda secara kualitatif. Menurut penelitiannya tahap-tahap perkembangan intelektual individu serta perubahan umur sangat memepengaruhi kemampuan individu mengamati ilmu pengetahuan. (dalam Laura A. King: 152).

       Menurut Ratna (2011), struktur kognisi pada individu memiliki hubungan fungsional antara tindakan fisik dan tindakan mental dan perkembangan logis anak-anak. Tindakan menuju pada perkembangan operasi dan operasi selanjutnya menuju pada perkembangan struktur.

     Menurut Anderson (1983), struktur kognisi manusia berhubungan erat dengan Adaptive Control of Thought- Star (ACT) teori ini berkaitan dengan tingkat kognisi tingkat tinggi. ACT berasumsi bahwa kognisi tingkat tinggi merupakan suatu sistem tunggal.

     Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa struktur kognisi manusia merupakan suatu struktur yang berkembang sejak usia dini yang memiliki tahapan-tahapan, juga merupakan suatu kognisi tingkat tinggi yang merupakan hubungan fungsional antara tindakan fisik dan tindakan mental.


5. Kaitan antara Arsitektur Komputer dan Kognisi Manusia

                Berdasarkan penjabaran diatas pada arsitektur komputer maupun kognisi manusia terdapat suatu kesamaan yaitu proses pengolahan informasi. Yang membedakan adalah komputer memiliki perangkat-perangkat yang secara terpisah dan perlu dilakukan terlebih dahulu suatu perakitan sistem komputer, sedangkan pada kognitif manusia tidak perlu perakitan namun tetap memiliki perangkat-perangkat sesuai kebutuhan kognisi dari pemrosesan informasi tersebut. Walaupun memiliki kesamaan namun kognisi manusia memiliki tahapan-tahapan yang jauh lebih luas dan tidak terbatas tergantung bagaimana manusia tersebut mengembangkan kognisinya, sedangkan komputer terbatas.


6. Kelemahan dan Kelebihan dari Arsitektur Komputer bila dibandingkan dengan struktur kognisi manusia

            


      Menurut Solso (2007), komputer dapat bekerja lebih baik apabila lebih menyerupai otak manusia. Beberapa program komputer bekerja lebih efektif terhadap otak manusia. kebanyakan sangat pintar meniru hal-hal nyata meskipun masih bersikap janggal. untuk lebih jelasnya seperti pada tabel dibawah. 




Daftar Pustaka


Anderson, J. R., Reder, L. M., & Lebiere, C. (1996). Working memory: Activation
limitations on retrieval. Cognitive Psychology, Vol 30, pp 221–256

Jerry FitzGerald, Ardra F. FitsGerald, Warren D. Stallings, Jr. Fundamental of System Analysis (edisi kedua; New York: John Willey & Sons, 1981), hal 5.

McLeod, Raymond, Jr. George P.S. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Penerbit Salemba.

Leitch, Robert. A. Roscoe. D. 1983. Accounting Information Systems. New Jersey: Prentice-Hall.

Hartono, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI

Davis, Gordon B. 2002.  Kerangka Dasar: Sistem Informasi Manajemen, Bagian I Pengantar. Seri Manajemen. Jakarta: PT. Pustaka Binawan Pressindo.

Hartono, Jogiyanto. 2003. Sistem Teknologi Informasi: pendekatan terintegrasi konsep dasar, teknologi, aplikasi, pengembangan dan pengolahan. Yogyakarta: Andi Offset.

Stallings, William. 1997. Data and Computer Communications. New Jersey : PRENTICE HALL.

Soepono, S.1995.Organisasi Komputer. STMIK Guna Darma. Jakarta.

O’Brien, J.A. (2005). Pengantar Sistem Informasi. Jakarta: Salemba.

Dahar, Ratna W. 2011. Theories Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

McLoed, Raymond Jr., Schell, George P. 2004. Management Information
System. New Jersey : Upper Saddle River.

A. King, Laura. 2010. Psikologi Umum. Jakarta : Salemba Humanika.

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

Drever, J. 1960. A Dictioanry of Psychology. Pinguin Books Inc: Baltimore.

Davidoff, L.L. 1981. Essential of Psychological Testing. Harper & Brother, Asian Edition: Tokyo

Atyanto Mahatmyo, S.M. (2014). Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Yogyakarta: Deepublish.


http://ana.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.14




Komentar

Postingan Populer